Senin, 04 Februari 2013

Punya Banyak Tahi Lalat, Tanda Panjang Umur?


APA persamaan Cindy Crawford, Marilyn Monroe dan Ita Purnamasari? Ketiganya memiliki wajah yang unik dengan tahi lalat sebagai ciri khas.
Ternyata tahi lalat tidak hanya sekedar penghias atau memberi keunikan tersendiri pada wajah dan tubuh Anda.

Sayangnya, tak sedikit orang yang risih jika memiliki banyak tahi lalat. Ditambah lagi isu yang menyebutkan tahi lalat meningkatkan resiko kanker kulit hingga 10 kali lipat.

Namun tahukah Anda, memiliki banyak tahi lalat dapat membuat Anda panjang umur?

Para ilmuwan dari King’s College London melakukan penelitian terhadap 900 pasang orang kembar.

Hasil penelitian menyebutkan, nyaris seluruh responden yang memiliki tahi lalat lebih banyak –hingga puluhan- mampu hidup sekitar 6 tahun lebih lama dari saudara kembarnya.

Apa penyebabnya?

Rahasia panjang umur terdapat pada telomere, jaringan yang melindungi kromosom DNA agar tidak rusak dan terpecah.

Jika diibaratkan dengan tali sepatu, telomere berfungsi sama seperti plastik di ujung tali sepatu yang menjaga tali agar tetap kuat dan tidak berantakan.

Seiring bertambahnya usia, telomere perlahan-lahan akan memendek. Cepat-lambatnya perpendekan ukuran telomere ini setara dengan proses penuaan yang terjadi pada tubuh manusia.

Para peneliti menuturkan, orang-orang dengan banyak tahi lalat terbukti memiliki telomere lebih panjang. Artinya, proses penuaan pun akan semakin lambat.

Telomere membuat sel-sel pigmen mengumpul dan membentuk tahi lalat hingga jumlahnya semakin banyak.

Dr Veronique Bataille dari Hemel Hempstead General Hospital menyebutkan, orang-orang yang memiliki banyak tahi lalat dapat terhindar dari penuaan dini.

“Orang-orang dengan tahi lalat yang banyak akan mengalami penuaan yang lebih lambat dan dapat terhindar dari penyakit yang berkaitan dengan umur,” ujar Bataille seperti dikutip Daily Mail.

Tahi lalat adalah kumpulan sel pigmen abnormal yang muncul di kulit. Sel-sel ini dikenal sebagai melanosit. Tahi lalat sangat umum, rata-rata orang memiliki 10 sampai 40 tahi lalat di tubuhnya. Kebanyakan tahi lalat adalah bawaan lahir, tetapi ada juga yang baru hadir setelah lahir. Sebagian besar tahi lalat muncul selama 20 tahun pertama kehidupan, meskipun ada juga yang terus berkembang hingga usia 40-an. Sebagian tahi lalat menghilang seiring usia.

Tahi lalat biasanya berwarna cokelat atau cokelat tua dengan bentuk bundar atau oval dan lebarnya tidak melebihi biji kacang tanah. Ada tahi lalat yang datar, ada pula yang menonjol dari permukaan kulit.

Tahi lalat pada dasarnya tidak berbahaya, tetapi ada kemungkinan berubah menjadi melanoma, bentuk kanker kulit paling serius karena kemampuannya untuk menyebar. Itulah mengapa sangat penting untuk mendeteksi perubahan tahi lalat menjadi melanoma sejak awal, ketika angka kesembuhan dengan operasi hampir 100%.

Tanda melanoma

Melanoma dapat muncul di manapun pada tubuh, namun paling sering ditemukan di punggung, pantat, kaki, kulit kepala, leher, dan belakang telinga. Berikut adalah tanda-tanda perubahan pada tahi lalat yang perlu Anda waspadai:

1. Terasa gatal dan menyakitkan.
2. Ukurannya membesar atau penampilannya semakin tidak teratur, terutama di pinggiran.
3. Perubahan warna, terutama jika menjadi lebih gelap atau belang.
4. Pendarahan spontan
5. Ada perubahan warna kulit di sekelilingnya

Jika Anda melihat gejala-gejala di atas, Anda harus mengonsultasikannya kepada dokter kulit untuk diperiksa.

Tahi lalat yang berisiko

Beberapa jenis tahi lalat berikut lebih beresiko dibandingkan lainnya untuk menjadi kanker:

1. tahi lalat besar yang merupakan bawaan lahir.
2. tahi lalat besar dan bentuknya tidak teraturan. Tahi lalat ini cenderung diwariskan dan biasanya memiliki pusat berwarna coklat gelap dan terang dengan perbatasan tidak merata.
3. tahi lalat berjumlah 20 atau lebih.

Diagnosis melanoma

Dokter mungkin akan meminta informasi tentang perkembangan tahi lalat Anda serta riwayat keluarga untuk menilai risiko Anda. Risiko melanoma meningkat bila Anda memiliki keluarga yang juga terkena penyakit tersebut.

Jika dokter mencurigai melanoma, eksisi biopsi mungkin dilakukan. Prosedur ini biasanya dilakukan dengan pisau bedah kecil atau gunting untuk mengambil sebagian jaringan tahi lalat untuk diteliti di laboratorium.

Buat yang gerah ma yang namanya tahi lalat, bisa pake tips berikut :

OPERASI
Tahi lalat kecil dan relatif tidak berbahaya dapat dihilangkan dengan gas cair yang bersifat membekukan atau dengan mengoleskan suatu zat yang memiliki efek yang sama. Untuk yang lebih besar mungkin perlu dibuang melalui bedah/operasi. Bedah ini relatif sederhana dan biasanya dilakukan di bawah bius lokal. Daerah sekitar lesi akan benar-benar mati rasa tetapi Anda tetap sadar. Dalam beberapa kasus, bius total mungkin diperlukan jika pengangkatan tahi lalat diduga memakan waktu lama atau sulit. Bila pembedahan dilakukan dengan laser maka tidak diperlukan bius karena tidak menimbulkan rasa sakit. Pasien hanya akan merasakan sensasi kesemutan selama prosedur operasi.

Prosedur bedah tahi lalat sangat aman dan sebagian besar tidak memiliki efek samping selain mungkin dari obat bius. Namun, jika lesi cukup besar maka Anda dapat memiliki bekas luka permanen. Tahi lalat biasanya tidak tumbuh kembali setelah diangkat.


Cara Mudah dan Murah Tanpa Operasi
Letakkan kapur sirih dan sabun colek di sendok makan, lalu campurkan dengan air putih sedikit. Aduk sampai kapur sirih dan sabun colek benar-benar menyatu.

Setelah itu, gunakkan cotton buds / tusuk gigi sebagai alat untuk mengoleskan ramuan tadi di bagian tahi lalat yang akan dihilangkan sedikit saja sampai merata di bagian tahi lalat yang mau dihilangkan itu.

Tunggu sampai kering. Proses pengeringan tidak berlangsung 1 hari saja, saat proses rasanya sangat perih.

Namun jika anda benar-benar ingin menghilangkan tahi lalat itu, anda harus menahan rasa perih yang timbul karena akar-akar dalam tahi lalat itu seperti terangkat dan mati oleh ramuan tadi. Lama kelamaan perih itu akan menghilang dan permukaan tahi lalat yang diolesi kapur sirih dan sabun colek itu akan mengering sendirinya.

Setelah mengering, ramuan yang diolesi tadi jangan dulu dibersihkan. Biarkan saja tetap menempel sampai tahi lalat tersebut jatuh sendirinya tanpa dikelupas. Jangan khawatir, karena penghilangan tahi lalat tersebut tidak akan menimbulkan bekas luka. 
 

1 comments:

gita mengatakan...

terima kasih atas informasinya.

Posting Komentar