Setiap orang yang normal pasti ingin menikah dan punya anak. Setelah berkeluarga pasti masing-masing punya harapan dan kemauan. Sebagai suami, saya juga punya banyak maunya terhadap istri saya. Semoga ini bukan bentuk penindasan suami terhadap istri. Hehehe…
Saya maunya istri lebih banyak di rumah. Apakah tidak boleh bisnis atau bekerja? Boleh, tapi itu bukan prioritas. Waktunya lebih banyak untuk anak-anak dan berada di sisi saya saat saya di rumah. Bila mau bekerja atau bisnis silakan tapi di waktu-waktu sisa, bukan waktu yang utama. Tidak punya penghasilan dong? Tidak apa-apa semua kebutuhan dan permintaanmu saya penuhi.
Saya maunya istri mengembangkan kemampuannya dari rumah bukan dengan meninggalkan rumah. Saya tidak ingin istri saya terlalu lelah. Tugas menemani dan mendidik anak itu lebih penting dan memerlukan energi besar. Jangan kuras energimu, saya ingin kau selalu terlihat segar dan bugar.
Saya maunya istri itu selalu menemani saya. Walau tak harus selalu bersama, ia selalu menemani lewat telepon dan BB. Rayuanmu, candaanmu itu selalu saya tunggu. Hati inipun terhibur saat kau kirim kata-kata “I Love You” atau “I Miss You”. Ketenanganpun menjalar dalam hatiku saat kau bercerita tentang kegiatanmu.
Saya maunya istri itu penyambung silaturrahim. Ia selalu menjaga komunikasi dengan orang tua dan mertuaku. Ia selalu bercanda dengan saudaraku dan juga ipar-iparku. Bila orang tua, mertua dan para saudara serta ipar memerlukan bantuan dengan ringan tangan ia menawarkan diri untuk membantu.
Saya maunya istri itu sahabat abadi. Saya ingin selalu bersamanya di kehidupan dunia maupun setelah dunia. Oleh karena itu, semakin hari saya ingin kau selalu mengajakku untuk selalu mendekat kepada-Nya. Saya ingin selama-lamanya kau ada di hatiku, di dadaku dan juga di sebelahku.
Maaf istriku kalau saya banyak maunya padahal belum banyak yang bisa saya berikan kepadamu. Pokoke, I Love You…
Salam SuksesMulia!
(sumber:http://www.jamilazzaini.com)
0 comments:
Posting Komentar