Senin, 01 Oktober 2012

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR MESIN BUBUT


LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM
PROSES MANUFAKTUR
MESIN BUBUT





Disusun Oleh:

Nama                                       :    Varina Larasati
 NPM                                      :   39410345
Hari / Tanggal                         :   Sabtu / 24 Maret 2012
Shift                                        :   2 (Dua)
Nilai                                        :                      
Paraf  asisten                           :  






LABORATORIUM PROSES PRODUKSI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2012

 
1. Sebutkan 5 cara saja membubut ulir segitiga?
Jawab:
Pada umumnya bentuk ulir adalah segitiga atau V (ulir metrik dengan sudut 60°
dan ulir withworth 55°), segi empat dan trapesium (sudut ulir 29°). Cara membubut ulir segitiga adalah sebagai berikut:
a.       Siapkan benda kerja pada spindle, kemudian lakukan pembubutan facing awal untuk mencapai diameter yang sudah ditentukan untuk pembuatan ulir.
b.      Setting tool dan mesin bubut untuk pembuatan ulir diantaranya adalah setting pahat dengan menggunakan pahat ulir lalu setting pahat ulir dengan menggunakan mal dan setting kecepatan, lead screw, tool post.
c.       Lakukan pembuatan ulir dengan mengatur kecepatan pembubutan.
d.      Lakukan pembubutan ulir secara berkala dengan kedalaman pemakanan/feeding 0.5 mm.
e.       Lakukan finishing terhadap hasil pembuatan ulir dengan kedalam pemakanan 0.1 mm s/d 0.2 mm
f.        
(referensi : http://januarsutrisnoyayan.wordpress.com/2008/11/29/mesin-bubut/)

2. Jelaskan dasar-dasar cara membubut?
Jawab:
Terdapat cara-cara untuk membubut. Berikut ini merupakan dasar-dasar membubut, yaitu:
a.       Pasang benda kerja pada cekam (chuck) cukup kuat, artinya tidak lepas waktu mesin di hidupkan dan sedang melakukan penyayatan.
b.      Periksa kedudukan benda kerja tersebut saat cekam diputar dengan tangan, apakah posisinya sudah benar, artinya putaran benda kerja tidak oleng.
c.       simetris dan periksa apakah ada bagian yang tertabrak yang membahayakan dan merusak mesin.
d.      Pasang atau setel kedudukan pahat bubut agar posisi ujung potong pahat tepat pada titik senter dari kepala lepas. Untuk mengatur posisi tersebut dapat menggunakan ganjal plat tipis atau dengan menggunakan tempat pahat model perahu (American tool post) lihat gambar 2.5 kemudian lanjutkan membubut benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
(referensi : doddi_y.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../MESIN+BUBUT.p...)

3. Menggunakan cara-cara apa saja untuk membuat tirus dalam dan luar?
Jawab:
Untuk membuat tirus luar maupun dalam caranya sama yaitu dengan menggunakan cara-cara sebagai berikut :
a.       Menggunakan eretan atas, untuk tirus luar dan dalam dengan sudut yang
besar, tidak dapat dilakukan dengan otomatis.
b.      Menggunakan tapperattachment untuk tirus luar dan dalam dengan sudut
kecil, dapat dilakukan dengan otomatis untuk menghitung besarnya sudut dengan rumus seperti cara pertama.
(referensi : http://thisisfirman.blogspot.com/2012/03/mesin-bubut.html)

4. Apa yang dimaksud dengan pahat roughing (Roughing tool)
Jawab:
Pahat roughing ( pahat bubut kasar ), selama pengerjaan kasar, pahat harus memotong benda dalam waktu sesingkat mungkin. Oleh sebab itu pahat ini harus dibuat kuat. Bentuknya dapat lurus atau bengkok. Menurut letak sisi potong utamanya pahat dapat dibedakan menjadi dua, yakni pahat kanan dan pahat kiri.
a.       Sisi potong utama sedikit miring terhadap sumbu utama
b.      Sisi potong utama dan sisi potong kedua
 (referensi : http://januarsutrisnoyayan.wordpress.com/2008/11/29/mesin-bubut/)

0 comments:

Posting Komentar