MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR
KEMISKINAN
Disusun
Oleh:
Nama
: Varina
Larasati
NPM :
39410345
Kelas :
2-ID05
Program Studi : Teknik Industri
Jurusan : Teknik Industri
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2011
KATA
PENGANTAR
Assaalamualaikum. Wr.Wb
Puji syukur
kehadirat Allah SWT, yang atas berkah dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan
tugas Makalah Ilmu Sosial Dasar yang berjudul Kemiskinan. Tidak lupa saya
sampaikan terima kasih kepada teman-teman saya 2ID05 yang telah banyak membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, saya terus mengharapkan
bimbingan dari dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar. Harapan saya,
semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembacanya. Akhirnya kata
saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Bekasi, 11 November 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Definisi Kemiskinan
Kemisikinan adalah keadaan dimana terjadi
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian ,
tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan
dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami
istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya
dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut
ilmiah yang telah mapan.
1.2 Masalah
Kemiskinan di Indonesia
Lebih dari 110
juta orang Indonesia hidup dengan penghasilan kurang dari US$ 2 per hari.
Jumlah ini sama dengan jumlah penduduk Malaysia, Vietnam dan Kamboja
digabungkan. Sebagian besar penduduk miskin di Asia Tenggara tinggal di
Indonesia. Selain itu, Indonesia juga tidak mampu meningkatkan berbagai
indikator utama pembangunan sosial dibandingkan dengan negaranegara Asia Timur
lainnya. Tingkat kematian ibu hamil di Indonesia, misalnya,
dua
kali lebih tinggi dari tingkat kematian di Filipina dan lima kali lebih tinggi dari
Vietnam. Hampir setengah dari penduduk Indonesia tidak mempunyai akses yang
cukup terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi. Indonesia memang telah
mencapai hasil yang memuaskan dalam menurunkan tingkat kemiskinan sejak tahun
1960-an dan juga telah berhasil mengurangi efek dari krisis.
1.3
Mengukur
Kemiskinan
Kemiskinan bisa dikelompokan
dalam dua kategori , yaitu Kemiskinan absolut dan Kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard
yang konsisten , tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah
contoh dari pengukuran absolut adalah persentase dari populasi yang makan
dibawah jumlah yg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500
kalori per hari untuk laki laki dewasa).
Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup dg pendapatan dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan
menengah untuk pendapatan
dibawah $2 per hari, dg batasan ini maka diperkiraan pada 2001 1,1 miliar orang
didunia mengonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang didunia
mengonsumsi kurang dari $2/hari. Proporsi penduduk negara berkembang yang hidup
dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990 menjadi 21% pada 2001.
Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari penduduk dunia yang hidup
dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi , nilai
dari $1 juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.
Meskipun kemiskinan yang
paling parah terdapat di dunia bekembang, ada bukti tentang kehadiran
kemiskinan di setiap region. Di negara-negara maju, kondisi ini menghadirkan
kaum tuna wisma yang berkelana ke sana kemari dan daerah pinggiran kota dan ghetto yang miskin. Kemiskinan
dapat dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok
orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan negara kadang-kadang dianggap
miskin. Untuk menghindari stigma ini, negara-negara ini biasanya disebut
sebagai negara berkembang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan bukan
merupakan sesuatu hal yang menjadi aib bagi diri sendir atau keluarga,
kemiskinan itu sendiri bisa terjadi karna sesuatu hal, dan kemiskinan seringkali
dihubung-hubungkan dengan:
1.
Penyebab individual,
atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan,
atau kemampuan dari si miskin yang berupa kekurangmampuan dalam hal fisik misalnya cacat, kurang gizi,
sakit-sakitan, dalam hal intelektual
misalnya kurangnya pengetahuan, kebodohan, kekurangtahuan informasi, dalam hal mental emosional misalnya malas,
mudah menyerah, putus asa temperamental, dalam hal spritual misalnya tidak jujur, penipu, serakah, tidak disiplin,
dalam hal sosial psikologis misalnya
kurang motivasi, kurang percaya diri, depresi/ stres, kurang relasi, kurang
mampu mencari dukungan, dalam hal
ketrampilan misalnya tidak mempunyai keahlian yang sesuai dengan permintaan
lapangan kerja, dalam hal asset
misalnya tidak memiliki stok kekayaan dalam bentuk tanah, rumah, tabungan,
kendaraan dan modal kerja.
2.
Penyebab
keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;
3.
Penyebab
sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan
kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam
lingkungan sekitar;
4.
Penyebab
agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk
perang, pemerintah, dan ekonomi;
5.
Penyebab struktural, yang
memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial yang
termasuk didalamnya Pembangunan ekonomi antar
daerah yang belum merata, Kebijakan publik yang belum berpihak kepada penduduk
miskin, Pembangunan yang lebih berorientasi fisik material.
Meskipun diterima luas bahwa
kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat
yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera atau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.
Kemiskinan itu sendiri terkadang memiliki berbagai macam
cara pemahaman yang berbeda, sedangkan pandangan orang terhadap kemiskinan itu
seperti apa gambaranny adalah sebagai berikut:
1. Gambaran
kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan
kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan
barang-barang dan pelayanan dasar.
2. Gambaran
tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial,
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal
ini termasuk pendidikan dan informasi.
Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
3. Gambaran
tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna
"memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
2.2 Indikator Kemiskinan
Untuk pelaksanaan pelayanan kesejahteraan
sosial bagi fakir miskin maka diperlukan indikator yang lebih merefleksikan
tingkat kemiskinan yang sesungguhnya di masyarakat. Indikator untuk menentukan
fakir miskin tersebut ialah :
1. Penghasilan rendah atau berada
dibawah garis sangat miskin yang diukur dari tingkat pengeluaran perorangan
perbulan berdasarkan standar BPS per wilayah propinsi dan kabupaten/ kota.
2. Ketergantungan pada bantuan
pangan untuk penduduk miskin (seperti zakat/ beras untuk miskin/ santunan
sosial).
3. Keterbatasan kepemilikan
pakaian untuk setiap anggota keluarga pertahun (hanya mampu memiliki 1 stel
pakaian lengkap perorang pertahun).
4. Tidak mampu membiayai
pengobatan jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit.
5. Tidak mampu membiayai
pendidikan dasar 9 tahun bagi anak-anaknya.
6. Tidak memiliki harta (asset)
yang dapat dimanfaatkan hasilnya atau dijual untuk membiayai kebutuhan hidup
selama tiga bulan atau dua kali batas garis sangat miskin.
7. Ada anggota keluarga yang
meninggal dalam usia muda atau kurang dari 40 tahun akibat tidak mampu
mengobati penyakit sejak awal.
8. Ada anggota keluarga usia 15
tahun keatas yang buta huruf.
9. Tinggal dirumah yang tidak
layak huni.
10. Luas rumah kurang dari 4 meter
persegi.
11. Kesulitan air bersih.
12. Rumah tidak mempunyai sirkulasi
udara.
13. Sanitasi lingkungan yang kumuh
(tidak sehat).
Indikator
tersebut sifatnya multidimensi, artinya setiap keluarga fakir miskin dapat
berbeda tingkat kedalaman kemiskinannya. Semakin banyak kriteria yang terpenuhi
semakin fakir keluarga tersebut dan harus diprioritaskan penanganannya.
2.3 Tindakan
Mengurangi Kemiskinan
A. Tindakan Pemerintah Mengurangi Kemiskinan
Pemerintah pun sebenarnya tak hanya
berpangku tangan saja melihat angka kemiskinan di Indonesia yang semakin
tinggi, ada beberapa kebijakan yang telah dilakukan untuk menguranginya adalah
sebagai berikut:
1.
Bantuan kemiskinan, atau membantu secara
langsung kepada orang miskin (Bantuan Langsung Tunai). Ini telah menjadi bagian
pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.
2.
Bantuan terhadap keadaan individu.
Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin
berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian
kerja, dan lain-lain.
3.
Persiapan bagi yang lemah. Daripada
memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera menyediakan
bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih mungkin miskin,
seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat
orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan.
B. Membuat Pengeluaran Pemerintah Bermanfaat bagi Rakyat Miskin.
Di samping pertumbuhan
ekonomi dan layanan sosial, dengan menentukan sasaran pengeluaran untuk rakyat
miskin, pemerintah dapat membantu mereka dalam menghadapi kemiskinan (baik dari
segi pendapatan maupun non-pendapatan).
Pertama,
pengeluaran pemerintah dapat digunakan untuk membantu mereka yang rentan
terhadap kemiskinan dari segi pendapatan melalui suatu sistem perlindungan
sosial modern yang meningkatkan kemampuan mereka sendiri untuk menghadapi ketidakpastian
ekonomi.
Kedua,
pengeluaran pemerintah dapat digunakan untuk memperbaiki indikator-indikator pembangunan
manusia, sehingga dapat mengatasi kemiskinan dari aspek non-pendapatan. Membuat
pengeluaran bermanfaat bagi masyarakat miskin sangat menentukan saat ini,
terutama mengingat adanya peluang dari sisi fiscal yang ada di Indonesia saat
kini.
2.3 Kemiskinan Indonesia di Mata Dunia
International
Pemerintah Kerajaan Belanda berbeda dalam memperhitungkan
angka kemiskinan di Indonesia. Menurut negara yang pernah menjajah Indonesia
tiga setengah abad itu, penduduk miskin Indonesia berjumlah 100 juta orang.
Dalam memajukan perekonomian dan mengurangi angka
kemiskinan di Indonesia Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat
(USAID) juga mengulurkan tangannya terhadap Indonesia. Sebanyak USD13,5 juta
atau sekira Rp117,5 miliar (Rp8,720 per dolar) diberikan oleh USAID kepada
Indonesia untuk mengurangi angka kemiskinan. Bantuan itu juga ditujukan untuk
meningkatkan ketenagakerjaan, produksi pertanian dan memajukan tautan-tautan
pasar melalui berbagai kerja sama.
Amerika Serikat mendanai suatu program bioteknologi
pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan tanaman panen terhadap
penyakit. Pemerintah AS juga bekerja sama dengan Indonesia untuk memperkuat
regulasi pasar. Perekonomian memang menjadi salah
satu sektor yang signifikan di sebuah negara. Meski AS saat ini tengah dilanda
krisis, USAID tetap mengucurkan bantuannya ke Indonesia.
2.4 Negara Termiskin dan Terkaya di Dunia
A.
Daftar
Negara Termisikin di Dunia
Termiskin disini dinilai dari jumlah GDP (Gross Domestic Product). Di bawah ini adalah
daftar 100 negara termiskin di dunia (dihitung berdasarkan US Dollar):
1 Zimbabwe $200
2 Congo, Democratic Republic of the $300
3 Burundi $400
4 Liberia $500
5 Guinea-Bissau $600
6 Somalia $600
7 Central African Republic $700
8 Eritrea $700
9 Niger $700
10 Sierra Leone $700
2 Congo, Democratic Republic of the $300
3 Burundi $400
4 Liberia $500
5 Guinea-Bissau $600
6 Somalia $600
7 Central African Republic $700
8 Eritrea $700
9 Niger $700
10 Sierra Leone $700
11 Afghanistan
$800
12 Ethiopia $800
13 Malawi $800
14 Mozambique $900
15 Rwanda $900
16 Togo $900
17 Nepal $1,000
18 Comoros $1,100
19 Guinea $1,100
20 Madagascar $1,100
21 Uganda $1,100
22 Burma $1,200
23 Gambia, The $1,200
24 Mali $1,200
25 Burkina Faso $1,300
26 Haiti $1,400
27 Sao Tome and Principe $1,400
28 Tanzania $1,400
29 Bangladesh $1,500
30 Benin $1,500
12 Ethiopia $800
13 Malawi $800
14 Mozambique $900
15 Rwanda $900
16 Togo $900
17 Nepal $1,000
18 Comoros $1,100
19 Guinea $1,100
20 Madagascar $1,100
21 Uganda $1,100
22 Burma $1,200
23 Gambia, The $1,200
24 Mali $1,200
25 Burkina Faso $1,300
26 Haiti $1,400
27 Sao Tome and Principe $1,400
28 Tanzania $1,400
29 Bangladesh $1,500
30 Benin $1,500
31 Ghana $1,500
32 Zambia $1,500
33 Chad $1,600
34 Lesotho $1,600
35 Tuvalu $1,600
36 Cote d’Ivoire $1,700
37 Kenya $1,800
38 Korea, North $1,800
39 Senegal $1,800
40 Tajikistan $1,800
41 Mauritania $1,900
42 Solomon Islands $1,900
43 Cambodia $2,100
44 Laos $2,100
45 Kyrgyzstan $2,200
46 Nigeria $2,200
47 Sudan $2,200
48 Kosovo $2,300
49 Micronesia, Federated States of $2,300
50 Papua New Guinea $2,300
51 Cameroon $2,400
52 Moldova $2,500
53 Timor-Leste $2,500
54 Pakistan $2,600
32 Zambia $1,500
33 Chad $1,600
34 Lesotho $1,600
35 Tuvalu $1,600
36 Cote d’Ivoire $1,700
37 Kenya $1,800
38 Korea, North $1,800
39 Senegal $1,800
40 Tajikistan $1,800
41 Mauritania $1,900
42 Solomon Islands $1,900
43 Cambodia $2,100
44 Laos $2,100
45 Kyrgyzstan $2,200
46 Nigeria $2,200
47 Sudan $2,200
48 Kosovo $2,300
49 Micronesia, Federated States of $2,300
50 Papua New Guinea $2,300
51 Cameroon $2,400
52 Moldova $2,500
53 Timor-Leste $2,500
54 Pakistan $2,600
55 Yemen $2,600
56 Uzbekistan $2,700
57 India $2,900
58 Marshall Islands $2,900
59 Vietnam $2,900
60 Nicaragua $3,000
61 Mongolia $3,300
62 Philippines $3,400
63 Fiji $3,700
64 Honduras $3,700
65 Kiribati $3,700
66 Congo, Republic of the $3,800
67 Djibouti $3,800
68 Indonesia $3,900
69 Guyana $4,000
70 Iraq $4,000
71 Morocco $4,000
72 Cape Verde $4,200
73 Paraguay $4,300
74 Sri Lanka $4,400
75 Tonga $4,400
76 Maldives $4,500
77 Bolivia $4,700
78 Vanuatu $4,700
79 Bhutan $4,800
80 Syria $4,900
81 Georgia $5,000
82 Jordan $5,000
83 Nauru $5,000
56 Uzbekistan $2,700
57 India $2,900
58 Marshall Islands $2,900
59 Vietnam $2,900
60 Nicaragua $3,000
61 Mongolia $3,300
62 Philippines $3,400
63 Fiji $3,700
64 Honduras $3,700
65 Kiribati $3,700
66 Congo, Republic of the $3,800
67 Djibouti $3,800
68 Indonesia $3,900
69 Guyana $4,000
70 Iraq $4,000
71 Morocco $4,000
72 Cape Verde $4,200
73 Paraguay $4,300
74 Sri Lanka $4,400
75 Tonga $4,400
76 Maldives $4,500
77 Bolivia $4,700
78 Vanuatu $4,700
79 Bhutan $4,800
80 Syria $4,900
81 Georgia $5,000
82 Jordan $5,000
83 Nauru $5,000
84 Samoa $5,000
85 Swaziland $5,100
86 Guatemala $5,400
87 Egypt $5,500
88 Namibia $5,500
89 Turkmenistan $5,800
90 China $6,100
91 Albania $6,400
92 El Salvador $6,400
93 Armenia $6,600
94 Bosnia and Herzegovina $6,600
95 Algeria $7,100
85 Swaziland $5,100
86 Guatemala $5,400
87 Egypt $5,500
88 Namibia $5,500
89 Turkmenistan $5,800
90 China $6,100
91 Albania $6,400
92 El Salvador $6,400
93 Armenia $6,600
94 Bosnia and Herzegovina $6,600
95 Algeria $7,100
96 Ecuador
$7,700
97 Jamaica $7,700
98 Ukraine $7,800
99 Tunisia $8,000
97 Jamaica $7,700
98 Ukraine $7,800
99 Tunisia $8,000
100 Palau $8,100
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Dilihat dari beberapa definisi, maka kemiskinan merupakan masalah
sebuah kondisi kekurangan yang dialami sesorang atau suatu keluarga.
2. Kemiskinan disebabkan oleh faktor internal dan eksternal, dimana
hal tersebut dapat mengakibatkan kondisi fakir miskin tidak mampu:
a. Memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.
b. Menampilkan peranan sosial.
c. Mengatasi masalah-masalah sosial psikologis yang dihadapinya.
d. Mengembangkan potensi diri dan lingkungan.
e. Mengembangkan faktor produksi sendiri
3.2 Saran
Jika seluruh elemen masyarakat yang dimulai dari elemen paling tinggi
seperti presiden, dan para ajudan-ajudannya serta dari elemen yang paling bawah
sekalipun seperti rakyat jelata, ikut mendukung dan membantu mengantaskan
kemiskinan di Indonesia, maka bukan hal yang tidak mungkin untuk menjadikan
negara Indonesia kita menjadi salah satu negara paling kaya di dunia.
1 comments:
thanks sist.. sangat membantu
Posting Komentar